Sabtu, 24 Mei 2014

After Pelatihan Advokasi

Pelatihan advokasi yang merupakan salah satu program bidang advokasi dan hubungan masyarakat BEM-FSH UIN Alauddin Makassar telah terlaksana dengan sukses, dihadiri peserta yang berasal dari  7 Universitas dan sekolah tinggi se- Sulawesi selatan, di antaranya Univ. Muslim Indonesia, Univ. Satria Makassar, Univ. Indonesia Timur, Sekolah Tinnggi Ilmu Hukum Pengayoman Bone, STAIN Palopo, STAI Al-Azhar, dan tentu UIN Alauddin Makassar.

Pelatihan ini dikemas dengan 6 materi yang masing-masing dibawakan oleh pemateri dari praktisi hukum diantaranya : Nursal S.H (Teknik Wawancara dan investigasi kasus), Sofyan Sinte, S.H (Resolusi Konflik), Andi Muh. Yusuf Bakri, S.Hi., M.H. (Advokasi Litigasi), Dahlang, S.Ag., S.H., M.H. (Advokasi Non-Litigasi), Adnan Buyung Aziz, S.H (Advokasi Pelanggaran HAM), Kadir Wokanubun, S.H (Advokasi TIPIKOR). dengan materi-materi yang menarik semua peserta tampak antusias mengikuti materi-materi selama tiga hari, yaitu : 16-18 mei 2014 bertempat di ruang LT Fakultas Syariah dan Hukum UIN alauddin makassar.

diharapkan lewat kegiatan ini akan melahirkan kader-kader profesi di bidang hukum yang memiliki integritas dalam bergelut di dunia hukum, sesuai dengan tema kegiatan "Revitalisasi semangat mahasiswa hukum menjadi kader profesi yang berintegritas". menelisik kegiatan kemarin, salah satu pemateri Andi Muh. Yusuf Bakri sempat mengatakan bahwa : " untuk terjun dalam dunia hukum, hal yang harus dipersiapkan adalah JUJUR dan CERDAS " ini didasari bahwa dunia hukum luas wilayahnya, mencakup berbagai aspek olehnya itu harus dibarengi dengan pengetahuan yang luas akan perkara yang ia hadapi dan tentu melihat hukum sebagai ujung tombak dalam menentukan kebenaran dan keadilan apalagi di negeri kita, sebagai negera hukum.

maka di akhir tulisan ini, terikut salam dan tterimakasih kepada Pemateri, Peserta dan penitia  kegiatan yang dengan ketulusan kerja kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan sukses. dan untuk peserta salam rindu, semoga kita masih dipertemukan dalam ruang-ruang intelektual selanjutnya...

#Kawan FSH

Kamis, 01 Mei 2014

Artikan aku Adil dan Bahagia itu....

Namaku Iqbal...
Aku berumur 7 Tahun.
Namaku Iqbal..
Aku anak yang lucu kata orang-orang.
Namaku Iqbal..
Aku anak semata wayang dari seorang janda.
Namaku Iqbal..
Karena ibuku sendiri mencari nafkah, aku harus berpisah.
Namaku Iqbal...
Aku dititip oleh seorang laki-laki.
Namaku Iqbal...
Iqbal Namaku....

Saya Iqbal..
saya tak tak lagi selucu dulu..
saya Iqbal....
Saya tak lagi mengenal kata senyum, apalagi tawa...
Saya Iqbal..
saya tak lagi bisa berjalan dan menggenggam Normal...
Saya Iqbal...
saya kini hanya bisa berbahasa isyarat karena lidahku dipotong..
saya Iqbal...
saya... saya... saya....... membedakan pagi dan malampun inderaku sudah tak mampu...

Iqbal,, Iqbal...Iqbal.....!!!
teriakan  itu, suara itu, gertakan itu.... telingaku telah peka dengan nada tinggi.
Hantaman, tendangan, tonjolan, bahkan gigitan menjadi saksi disekujur tubuh kecilku.
Takut.... takut..... dan takut...
keringat dingin disertai kencing setiap hari kulewati di sudut-sudut kota Besar....
Lari???? sampai dimana batasku akan berlari dengan kedua kaki yang pincang... bersembunyipun tak ada yang mau menyembunyikanku darinya....
terkeok.... lemah... lapar.... tangispun tak akan dimengertinya.
UANG...UANG....UANG.... bahasa itu lumrah sudah ditelingaku. bagaimana mungkin aku bisa mencari benda itu dalam keadaan tak berdaya ditengah-tengah pusaran kota??

oh,,,, Sakitttttttttttt..... !!!! ternyata penderitaaku belum lengkap dibuatnya,,,
hampir setiap malam aku harus melayani nafsu bejatnya lewat lubang dubur...
Kejammmm... yah,, bagimu mungkin tidak akan percaya anak seusiaku harus menanggung semuanya,,, tapi inilah fakta yang kurasakan selama hidup dijalan, orang kepercayaan ibuku yang menoreh catatan hitam dalam hidupku....

Adillllllllllllll..... Bahagia...... apakah sama dengan makan Cokelat, es Cream, permen, puding, serta makanan-makanan yang digemari anak-anak seusiaku....
Entahlah....  bahkan hukuman 15 Tahunpun untuknya aku tak paham seberapa lama itu. yang mengerti hari ini sakit, takut, mimpi buruk serta trauma berat yang harus kutanggung seumur hidup....

Lantas, Adil Tuhan dimana? adil Pemimpin Negeri ini mana? kapan bahagia itu Tuhan Berikan? kapan Presiden bisa mensejahterakan orang-orang keci sepertiku, seperti anak-anak lain yang masih hidup dibawah tekanan ibu kota di pelosok Negaraku??

"NANTI, ADIL DAN BAHAGIA ITU SEMENTARA KUPINJAM DARIMU DAN AKAN KUBERIKAN NANTI KETIKA DI SYURGA!!!" bisik Tuhan........

catatan Kecil. RW Idrus